Jumat, 24 Januari 2014

Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen Keuangan
Pengertian manajemen keuangan menurut Erlina, SE.: Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Pengertian manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
Pengertian manajemen keuangan menurut J. L. Massie: Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Pengertian manajemen keuangan menurut James Van Horne: Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
Pengertian manajemen keuangan menurut Howard & Upton: Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.

Aktivitas Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2.  Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

Tujuan Dan Fungssi Manajemen Keuangan
Adapun fungsi dari Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Melakukan pengawasan atas biaya
2.      Menetapkan kebijaksanaan harga
3.      Meramalkan laba yang akan datang
4.      Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Prinsip Manajemen Keuangan
Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan :
1. Konsistensi (Consistency) 
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan. 

2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

3. Transparansi (Transparency) 
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan. 

4. Kelangsungan Hidup (Viability) 
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.

5. Integritas (Integrity) 
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

6. Pengelolaan (Stewardship) 
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.

7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) 
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.



»»  READMORE...

Sabtu, 11 Januari 2014

Manajemen Pemasaran

Perkemabangan Pengetahuan Pemasaran

Pada zaman dulu keadaan ekonomi masih langka, bisa dikatakan pengetahuan marketing belum diperlukan, karena semua barang dan jasa yang diproduksi habis dikonsumsi oleh kelompok sendiri. Akan tetapi hakekat pemasaran itu sendiri sudah ada sejak zaman dulu.  Bahkan pada kehidupan fauna dan flora pun sudah ada pemasaran. Misalnya setangkai bunga mengeluarkan bau harum, yang mengundang kumbang datang mengisap sari madunya, kemudian menyebarluaskan bibit-bibit bunga kedaerah lain. Demikian pula hewan yang makan buah-buahan akan menyebarkan biji buah kedaerah lain, sehingga bibit buah tersebut hidup ditempat lain jauh dari induk pohon semula.
Pada anak kecil pun sudah ada kegiatan pemasaran, pada saat anak tersebut merayu, membujuk orang tuanya agar mau membelikan mainan, permen, sepeda dan lain sebagainya. Akhirnya seiring dengan kemajuan perekonomian dari economics of scarcity (ekonomi masih lanagka) berubah ke economics of relative plenty (ekonomi relatif banyak, barang membanjiri pasar), maka para produsen membutuhkan pengetahuan pemasaran yang semakin lama semakin canggih pula taktik dan strateginya. Dengan berkembangnya pemasaran, maka berkebang pula jenis barang dan jasa yang dihasilkan. Demikian pula makin banyak barang dan jasa yang dihasilkan.
Demikian pula semakin banyak barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Jika zaman dulu orang belum mengenal televisi, komputer, deodoran, fast food, internet, dan sebagainya, maka sekarang orang mencari dan membutuhkan barang tersebut. Oleh sebab itu pemasaran memberi sumbangan besar terhadap meningkatnya barang dan jasa yang diperlukan sehingga meningkatkan kemakmuran masyarakat. Antara kemajuan perusahaan dan pemasaran terdapat hubungan yang saling menunjang, artinya semakin maju perusahaan maka semakin canggih pula strategi pemasaran yang digunkan.
Semakin canggih strategi pemasaran yang digunakan semakin menunjang kemajuan perusahaan. Demikianlah kita lihat peranan pemasaran di dalam sebuah perusahaan makin meningkat sejalan dengan perkembangan perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat semakin tinggi dan canggih pula barang dan jasa yang mereka butuhkan. Kemudian kebutuhan tersebut pada suatu waktu akan mencapai titik jenuh jika dipenuhi dengan barang tertentu saja sehingga menuntut produsen agar selalu mencari, menciptakan barang dan jasa baru. Product development harus selalu diciptakan agar dapat mengantisipasi selera konsumen yang selalu berubah.
Perlu diingat bahwa konsumen bukan hanya sekedar perlu memenuhi kebutuhan akan tetapi mereka juga perlu memuaskan keinginan (needs dan wants). Apa yang dikatakan needs= kebutuhan yaitu suatu rasa kekurangan yang perlu dipenuhi oleh barang dan jasa. Misalnya seseorang merasa lapar, artinya ia merasa kekurangan sesuatu yaitu perutnya kosong, perlu dicari makanan. Jika hanya untuk memenuhi kebutuhan akan makan, maka orang Indonesia akan mencari nasi. Akan tetapi kadang-kadang orang tidak mencari nasi dan kalau nasi juga tidak sembarang nasi dengan lauk pauk yang sedehana. Orang kadang-kadang ingin mencari lauk pauk yang memiliki rasa tertentu. Mungkin pula seseorang ingin mencari bakso, soto, sate dan sebagainya. Ini adalah “keinginan”. Jadi keinginan atau “wants” artinya suatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh pola kebudayaan tertentu.
Contoh lain dapat pula dilihat soal pakaian. Orang ingin berpakaian sesuai dengan tempat, waktu, situasi di mana pakaian itu seharusnya dipakai. Sehingga ada pakaian sekolah, pesta, tidur, renang dan sebagainya. Semua barang tersebut disalurkan oleh lembaga-lembaga pemasaran, sehingga dapat menguntungkan  semua anggota masyarakat. Atas dasar saling menguntungkan tersebut, maka kegiatan pemasaran memberikan suatu nilai yang disebut “value added” = nilai tambah. Produsen menghasilkan barang jadi yang berasal dari bahan mentah, sehingga menimbulkan valur added. Kemudian barang tersebut disalurkan ke grosir, ke retail, dan ke tangan konsumen. Pada tiap tahap akan terdapat value added. Sehingga nilai barangnya semakin bertambah sampai ke tangan konsumen melalui berbagai personil dalam pemasaran antara lain dikenal personal selling.

Pentingnya Pemasaran

Dikatakan bahwa nothing happens until a sale is made, artinya tak satupun yang terjadi sampai ada penjualan, ini memang mengandung kebenaran. Dunia industri atau dunia bisnis dapat menginvestasi uang dalam produksi, tetapi jika tidak menyediakan produk yang sesuai buat pasar, pada waktu, tempat dan harga yang tepat, maka semua usaha bisnisnya akan sia-sia. Kesuksesan suatu bisnis ditentukan oleh penjualan di pasar. Para pengusaha baik yang memproduksi barang maupun jasa merasakan sangat pentingnya aktivitas marketing saat ini.
Kepentingan ini sangat terasa karena adanya ancaman globalisasi, persaingan internasional yang eksplosif disamping persaingan internal dalam negara itu sendiri. Pemasaran merupakan suatu keinginan bagi pengusaha besar agar mampu menerobos pasar dunia, dan jangan sampai kalah bersaing dari produk luar di pasar dalam negeri sendiri. Inilah tantangan terhadap kegiatan marketing, mencari, memelihara konsumen yang sudah ada.
Dewasa ini pasar berubah dengan kecepatan luar biasa. Selera konsumen mudah berubah dan mereka selalu ingin mencoba produk baru serta loyalitas konsumen sangat labil. Strategi pemasaran harus menjawab tantangan ini dengan berbagai taktik. Pemasaran tidak lagi seperti dipahami oleh orang awam sebagai promosi atau iklan. Tujuan pemasaran saat ini sudah mengutamakan kepuasan konsumen. Ababila konsumen tidak merasa puas dengan kegiatan pemasaran suatu perusahaan, maka tunggu saja kehancurannya.

Ruang Lingkup Pemasaran                                                                       

Di dalam berbagai literatur banyak sekali dibahas mengenai pemasaran, antara lain:


  • Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari segi kebutuhan serta keinginan yang beraneka ragam. Masyarakat ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dengan cara yang memuaskan, mereka perlu waktu, jumlah mutu, dan harga yang tepat.Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran, serta banyak definisi tentang manajemen pemasaran. Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran adalah lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan, lingkungan teknologi, lingkungan politik/hukum dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan demografi menganilis pertumbuhan penduduk yang begitu cepat yang perlu dilayani kebutuhannya yang sangat tidak terbatas, dan terancam habis karena tidak bisa diperbaharui. 
  • Lingkungan ekonomi menyangkut daya beli, pendapatan, harga, tabungan, utang dan sebagainya. Lingkungan alam mempertimbangkan keterbatasan persediaan luas tanah, hutan, hasil tambang dan lain sebagainya. Lingkungan teknologi yang sangat cepat berubah, berkat kemajuan pemikiran manusia, alat produksi, alat komunikasi, transportasi berkembang berkembang sangat pesat. Teknologi muncul saling berimpitan, alat yang baru dala sekejap sudah menjadi usang, sehingga mematikan usaha. Kekuatan perusak kreatif ini muncul seperti mesin foto copy mematikan usaha kertas karbon, mobil mematikan kereta api, televisi mematikan bioskop dan surat kabar, HP mengancam usaha telepon, pos giro, demikian pula kemajuan dalam alat-alat elektronik. 
  • Lingkungan politik dan hukum ini menyangkut keputusan yang diambil oleh pihak DPR, Pemerintah, LSM terhadap segala sesuatu yang dilarang, yang dianjurkan yang harus dilakukan oleh dunia bisnis. Dulu diberikan HPH pengolahan hutan, hutan jadi gundul, sekarang dilarang. Dulu dilarang Pom Bensin berada di tengah kota, sekarang boleh lagi dan sebagainya.
  • Membangun kepuasan pelanggan melalui penekanan pada mutu produk, pelayanan, dan memberikan nilai pelanggan yang superior.
  • Sistem informasi pasar, dalam rangka menganalisa peluang pasar, mengambil keputusan pemasaran dengan menggunakan hasil riset pemasaran.
  • Menganalisa konsumen dan perilaku pembeli, memelihara langganan dan munculnya loyalitas pelanggan.
  • Menganalisa persaingan dan strategi yang dilakukan oleh penguasa.

»»  READMORE...