Perkemabangan Pengetahuan
Pemasaran
Pada zaman dulu keadaan ekonomi
masih langka, bisa dikatakan pengetahuan marketing belum diperlukan, karena
semua barang dan jasa yang diproduksi habis dikonsumsi oleh kelompok sendiri.
Akan tetapi hakekat pemasaran itu sendiri sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan pada kehidupan fauna dan flora pun
sudah ada pemasaran. Misalnya setangkai bunga mengeluarkan bau harum, yang
mengundang kumbang datang mengisap sari madunya, kemudian menyebarluaskan bibit-bibit
bunga kedaerah lain. Demikian pula hewan yang makan buah-buahan akan
menyebarkan biji buah kedaerah lain, sehingga bibit buah tersebut hidup
ditempat lain jauh dari induk pohon semula.
Pada anak kecil pun sudah ada
kegiatan pemasaran, pada saat anak tersebut merayu, membujuk orang tuanya agar
mau membelikan mainan, permen, sepeda dan lain sebagainya. Akhirnya seiring
dengan kemajuan perekonomian dari economics of scarcity (ekonomi masih
lanagka) berubah ke economics of relative plenty (ekonomi relatif
banyak, barang membanjiri pasar), maka para produsen membutuhkan pengetahuan
pemasaran yang semakin lama semakin canggih pula taktik dan strateginya. Dengan
berkembangnya pemasaran, maka berkebang pula jenis barang dan jasa yang
dihasilkan. Demikian pula makin banyak barang dan jasa yang dihasilkan.
Demikian pula semakin banyak
barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Jika zaman dulu orang belum
mengenal televisi, komputer, deodoran, fast food, internet, dan
sebagainya, maka sekarang orang mencari dan membutuhkan barang tersebut. Oleh
sebab itu pemasaran memberi sumbangan besar terhadap meningkatnya barang dan
jasa yang diperlukan sehingga meningkatkan kemakmuran masyarakat. Antara
kemajuan perusahaan dan pemasaran terdapat hubungan yang saling menunjang,
artinya semakin maju perusahaan maka semakin canggih pula strategi pemasaran
yang digunkan.
Semakin canggih strategi
pemasaran yang digunakan semakin menunjang kemajuan perusahaan. Demikianlah
kita lihat peranan pemasaran di dalam sebuah perusahaan makin meningkat sejalan
dengan perkembangan perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat pendapatan
masyarakat semakin tinggi dan canggih pula barang dan jasa yang mereka
butuhkan. Kemudian kebutuhan tersebut pada suatu waktu akan mencapai titik jenuh
jika dipenuhi dengan barang tertentu saja sehingga menuntut produsen agar
selalu mencari, menciptakan barang dan jasa baru. Product development harus
selalu diciptakan agar dapat mengantisipasi selera konsumen yang selalu
berubah.
Perlu diingat bahwa konsumen
bukan hanya sekedar perlu memenuhi kebutuhan akan tetapi mereka juga perlu
memuaskan keinginan (needs dan wants). Apa yang dikatakan needs=
kebutuhan yaitu suatu rasa kekurangan yang perlu dipenuhi oleh barang dan jasa.
Misalnya seseorang merasa lapar, artinya ia merasa kekurangan sesuatu yaitu
perutnya kosong, perlu dicari makanan. Jika hanya untuk memenuhi kebutuhan akan
makan, maka orang Indonesia akan mencari nasi. Akan tetapi kadang-kadang orang
tidak mencari nasi dan kalau nasi juga tidak sembarang nasi dengan lauk pauk
yang sedehana. Orang kadang-kadang ingin mencari lauk pauk yang memiliki rasa
tertentu. Mungkin pula seseorang ingin mencari bakso, soto, sate dan
sebagainya. Ini adalah “keinginan”. Jadi keinginan atau “wants” artinya
suatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh pola kebudayaan tertentu.
Contoh lain dapat pula dilihat
soal pakaian. Orang ingin berpakaian sesuai dengan tempat, waktu, situasi di
mana pakaian itu seharusnya dipakai. Sehingga ada pakaian sekolah, pesta,
tidur, renang dan sebagainya. Semua barang tersebut disalurkan oleh
lembaga-lembaga pemasaran, sehingga dapat menguntungkan semua anggota masyarakat. Atas dasar saling
menguntungkan tersebut, maka kegiatan pemasaran memberikan suatu nilai yang
disebut “value added” = nilai tambah. Produsen menghasilkan barang jadi
yang berasal dari bahan mentah, sehingga menimbulkan valur added.
Kemudian barang tersebut disalurkan ke grosir, ke retail, dan ke tangan
konsumen. Pada tiap tahap akan terdapat value added. Sehingga nilai
barangnya semakin bertambah sampai ke tangan konsumen melalui berbagai personil
dalam pemasaran antara lain dikenal personal selling.
Pentingnya Pemasaran
Dikatakan bahwa nothing
happens until a sale is made, artinya tak satupun yang terjadi sampai ada
penjualan, ini memang mengandung kebenaran. Dunia industri atau dunia bisnis
dapat menginvestasi uang dalam produksi, tetapi jika tidak menyediakan produk yang
sesuai buat pasar, pada waktu, tempat dan harga yang tepat, maka semua usaha
bisnisnya akan sia-sia. Kesuksesan suatu bisnis ditentukan oleh penjualan di
pasar. Para pengusaha baik yang memproduksi barang maupun jasa merasakan sangat
pentingnya aktivitas marketing saat ini.
Kepentingan ini sangat terasa
karena adanya ancaman globalisasi, persaingan internasional yang eksplosif
disamping persaingan internal dalam negara itu sendiri. Pemasaran merupakan
suatu keinginan bagi pengusaha besar agar mampu menerobos pasar dunia, dan
jangan sampai kalah bersaing dari produk luar di pasar dalam negeri sendiri.
Inilah tantangan terhadap kegiatan marketing, mencari, memelihara konsumen yang
sudah ada.
Dewasa ini pasar berubah dengan
kecepatan luar biasa. Selera konsumen mudah berubah dan mereka selalu ingin
mencoba produk baru serta loyalitas konsumen sangat labil. Strategi pemasaran
harus menjawab tantangan ini dengan berbagai taktik. Pemasaran tidak lagi
seperti dipahami oleh orang awam sebagai promosi atau iklan. Tujuan pemasaran
saat ini sudah mengutamakan kepuasan konsumen. Ababila konsumen tidak merasa puas
dengan kegiatan pemasaran suatu perusahaan, maka tunggu saja kehancurannya.
Ruang
Lingkup Pemasaran
Di dalam berbagai literatur
banyak sekali dibahas mengenai pemasaran, antara lain:
- Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari segi kebutuhan serta keinginan yang beraneka ragam. Masyarakat ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dengan cara yang memuaskan, mereka perlu waktu, jumlah mutu, dan harga yang tepat.Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran, serta banyak definisi tentang manajemen pemasaran. Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran adalah lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan, lingkungan teknologi, lingkungan politik/hukum dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan demografi menganilis pertumbuhan penduduk yang begitu cepat yang perlu dilayani kebutuhannya yang sangat tidak terbatas, dan terancam habis karena tidak bisa diperbaharui.
- Lingkungan ekonomi menyangkut daya beli, pendapatan, harga, tabungan, utang dan sebagainya. Lingkungan alam mempertimbangkan keterbatasan persediaan luas tanah, hutan, hasil tambang dan lain sebagainya. Lingkungan teknologi yang sangat cepat berubah, berkat kemajuan pemikiran manusia, alat produksi, alat komunikasi, transportasi berkembang berkembang sangat pesat. Teknologi muncul saling berimpitan, alat yang baru dala sekejap sudah menjadi usang, sehingga mematikan usaha. Kekuatan perusak kreatif ini muncul seperti mesin foto copy mematikan usaha kertas karbon, mobil mematikan kereta api, televisi mematikan bioskop dan surat kabar, HP mengancam usaha telepon, pos giro, demikian pula kemajuan dalam alat-alat elektronik.
- Lingkungan politik dan hukum ini menyangkut keputusan yang diambil oleh pihak DPR, Pemerintah, LSM terhadap segala sesuatu yang dilarang, yang dianjurkan yang harus dilakukan oleh dunia bisnis. Dulu diberikan HPH pengolahan hutan, hutan jadi gundul, sekarang dilarang. Dulu dilarang Pom Bensin berada di tengah kota, sekarang boleh lagi dan sebagainya.
- Membangun kepuasan pelanggan melalui penekanan pada mutu produk, pelayanan, dan memberikan nilai pelanggan yang superior.
- Sistem informasi pasar, dalam rangka menganalisa peluang pasar, mengambil keputusan pemasaran dengan menggunakan hasil riset pemasaran.
- Menganalisa konsumen dan perilaku pembeli, memelihara langganan dan munculnya loyalitas pelanggan.
- Menganalisa persaingan dan strategi yang dilakukan oleh penguasa.