Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari
ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang
dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing,
definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut Hoyt (2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Kartono, 2009, Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Seorang pemimpin biasanya mempunyai
sifat, kebiasaan, temperamen watak dan kepribadian sendiri yang unik dan khas.
Kekhasan gaya hidupnya tersebut sedikit banyak pasti akan berpengaruh dan
mewarnai prilaku kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa tipe atau gaya
kepemimpinan yang menurut Reddin, sebagaimana dikutip oleh Kartini, Kartono,
membentuk tiga pola yang mendasar yaitu:
1)
Kepemimpinan yang berorentasikan
tugas (task orientation).
2)
Kepemimpinan yang berorentasikan
hubungan kerja (relastionship orientation).
3)
Kepemimpinan yang berorentasikan
hasil yang efektif (effectives orientation).
Dari ketiga pola dasar kepemimpinan ini
melahirkan beberapa tipe kepemimpinan yang di antaranya:
Tipe otokratis; biasanya keras,
diktatoris, keras kepala, mau menang sendiri, berorentasi pada tugas, dan
sombong.
Tipe otokratis; yang bijak, biasanya lebih tertib, ahli
dalam mengorganisir, dan ketat dalam menerapkan peraturan-peraturan.
Tipe birokrat; biasanya kaku,
patuh pada peraturan, dan norma-norma, berdisiplin dan keras.
Tipe pelindung; biasanya
terbuka, penolong, lembut hati, dan ramah tamah.
Tipe pembangun; biasanya
kreatif, inovatif, dan distributor tugas yang baik.
Tipe eksekutif; biasanya
memperhatikan pada kualitas, berwawasan, percaya pada kemampuan bawahan,
mutivator dan terbuka.
Tipe kompromis; biasanya
plin-plan, berpandangan sempit, penjilat, dan transaksional.
Tipe pembelot; biasanya
bermoral rendah, menghindar dari tugas dan bertanggung jawab, tidak loyal dan
sukar ditebak. Said, MM. (2010).
Kesimpulan di atas dari gaya pemimpin
mempuyai kebiasaan dan kepribadian, mewarnai kepemimpinannya sehingga muncul
beberapa tipe yang dijelaskan di atas, pemimpin mengutamakan bekerjasama dalam
hubungan manusia. Pemimpin menjelaskan beberapa tipe di atas
ini yang menjadi dasar-dasar kepemimpinan dari tipe eksekutif tipe birokrat dan
tipe mempromosi dan lain sebagainya.