Senin, 06 Januari 2014

Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut Hoyt (2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Kartono, 2009, Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Seorang pemimpin biasanya mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen watak dan kepribadian sendiri yang unik dan khas. Kekhasan gaya hidupnya tersebut sedikit banyak pasti akan berpengaruh dan mewarnai prilaku kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa tipe atau gaya kepemimpinan yang menurut Reddin, sebagaimana dikutip oleh Kartini, Kartono, membentuk tiga pola yang mendasar yaitu:
1)      Kepemimpinan yang berorentasikan tugas (task orientation).
2)      Kepemimpinan yang berorentasikan hubungan kerja (relastionship orientation).
3)      Kepemimpinan yang berorentasikan hasil yang efektif (effectives orientation).
Dari ketiga pola dasar kepemimpinan ini melahirkan beberapa tipe kepemimpinan yang di antaranya:
Tipe otokratis; biasanya keras, diktatoris, keras kepala, mau menang sendiri, berorentasi pada tugas, dan sombong.
Tipe otokratis; yang bijak, biasanya lebih tertib, ahli dalam mengorganisir, dan ketat dalam menerapkan peraturan-peraturan.
Tipe birokrat; biasanya kaku, patuh pada peraturan, dan norma-norma, berdisiplin dan keras.
Tipe pelindung; biasanya terbuka, penolong, lembut hati, dan ramah tamah.
Tipe pembangun; biasanya kreatif, inovatif, dan distributor tugas yang baik. 
Tipe eksekutif; biasanya memperhatikan pada kualitas, berwawasan, percaya pada kemampuan bawahan, mutivator dan terbuka.
Tipe kompromis; biasanya plin-plan, berpandangan sempit, penjilat, dan transaksional.
Tipe pembelot; biasanya bermoral rendah, menghindar dari tugas dan bertanggung jawab, tidak loyal dan sukar ditebak. Said,  MM. (2010).

Kesimpulan di atas dari gaya pemimpin mempuyai kebiasaan dan kepribadian, mewarnai kepemimpinannya sehingga muncul beberapa tipe yang dijelaskan di atas, pemimpin mengutamakan bekerjasama dalam hubungan manusia. Pemimpin menjelaskan beberapa tipe di atas ini yang menjadi dasar-dasar kepemimpinan dari tipe eksekutif tipe birokrat dan tipe mempromosi dan lain sebagainya.