Menurut Syahyunan (2004), ”laporan
keuangan adalah produk dari
manajemen
dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya
dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya”. Laporan keuangan disusun dan
disajikan sekurang-kurangnya satu tahun sekali untuk memenuhi kebutuhan
sejumlah besar pemakai. Beberapa pemakai ini memerlukan dan
berhak memperoleh informasi tambahan di samping yang tercakup dalam laporan
keuangan namun banyak pemakai yang sangat tergantung pada laporan keuangan
sebagai sumber utama informasi keuangan tersebut, sehingga laporan keuangan
tersebut seharusnya disusun dan disisipkan dengan mempertimbangkan kebutuhan
mereka.Informasi laporan keuangan menjadi sebuah keputusan penting oleh para
pemakai ataupun yang berkepentingan (stakeholders) dalam mengambil
keputusan bisnis.
Laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih
berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat
diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang diambil.
Menurut Harahap (2004) laporan
keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu dan bagi para analisis merupakan media yang paling penting untuk
menilai prestasi pada kondisi ekonomi suatu perusahaan.
Laporan
keuangan yang sebenarnya merupakan produk akhir dari proses atau kegiatan
akuntansi dalam satu kesatuan. Proses akuntansi dimulai dari pengumpulan
bukti-bukti transaksi yang terjadi sampai pada penyusunan laporan keuangan.
Proses akuntansi tersebut harus dilaksanakan menurut cara tertentu yang lazim
dan berterima umum serta sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan.
Tujuan laporan keuangan sebagaimana
dikemukakan dalam PSAK No.1 paragraf 05 (IAI, 2004). Tujuan laporan keuangan
untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi
serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan menunjukkan apa
yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Para investor dapat
menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian sehingga mereka dapat membuat keputusan ekonomi yang mencakup
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk meningkat kembali atau mengganti manajemen.
Berkaitan
dengan tujuannya, maka laporan keuangan disusun atas dasar aktual yang
mengharuskan pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar aktual memberikan
informasi kepada pengguna tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan
penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depan
serta sumber daya yang melaporkan kas yang akan diterima di masa depan sehingga
dapat dikatakan bahwa laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi
masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut PSAK (2004) tujuan laporan keuangan untuk
tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship),
atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan
meliputi:
1) Aktiva
2) Kewajiban
3) Ekuitas
4) Pendapatan dan beban termasuk
keuntungan
5) Arus kas
Informasi
tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan laporan
keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan,
khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Manfaat
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan.
Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika diperbandingkan dan dianalisis
lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang
diambil. Menurut Statement of Financial Accounting Concept No.1, tujuan
dan manfaat laporan keuangan adalah:
a.
Pelaporan
keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan
pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis
secara rasional.
b.
Pelaporan
keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor, dan
pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan
ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari
pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
c.
Pelaporan
keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan.
Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
d.
Pelaporan
keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu
periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk
membantu menaksir prospek perusahaan.
Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah
(IAI,2004) :
a.
Investor.
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen.
b.
Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
c.
Pemberi
pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat
jatuh tempo.
d.
Pemasok dan
kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan
pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
e.
Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau tergantung pada perusahaan.
f.
Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya berkepentingan
dengan alokasi sumber daya dan karena ini berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan, mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g.
Masyarakat.
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya,
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.