Dalam sebuah negara baik negara berkembang maupun negara maju terdapat berbagai macam ideologi di dalamnya. Ideologi berasal dari bahasa Yunani "idea" dan "logos". Idea mengandung arti mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. Jadi ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.
Istilah ideologi
dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757b-1836), seorang ahli filsafat
prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de
ideas ( sains tentang ide ). Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi
sebagai ilmu tentang pikiran manusia, yang mampu menunjukkan jalan yang benar
menuju masa depan. Dengan begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti
ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.
Mengapa ideologi
perlu dimiliki setiap negara? karena ideologi digunakan negara sebagai landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam
sekitarnya. Ideologi membantu suatu negara dalam membuka wawasan yang
memberikan makna dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain itu,
ideologi juga berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan
identitasnya. Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan mencapai tujuan negara. Adapun
macam-macam ideologi negara yaitu sebagai berikut:
1.
Liberalisme
Liberalisme
adalah suatu ideologi atau ajaran tentang negara, ekonomi dan masyarakat yang
mengharapkan kemajuan di bidang budaya, hukum, ekonomi dan tata kemasyarakatan
atas dasar kebebasan individu yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya
sebebas mungkin. Liberalisme
ekonomi mengajarkan kemakmuran orang perorang dan masyarakat seluruhnya
diusahakan dengan memberi kesempatan untuk mengejar kepentingan masing-masing
dengan sebebas-bebasnya.
Neo-Liberalisme
yang timbul setelah perang dunuia I berpegang pada persaingan bebas di bidang
politik ekonomi dengan syarat memperhatikan/membantu negara-negara lemah/
berkembang. Dibandingkan dengan ideologi Pancasila, apabila ideologi
Liberalisme lebih menekankan kepada kepentingan individu dan persaingan bebas, sedang
ideologi pancasila mengutamakan kebersamaan, kekeluargaan dan
kegotong-royongan. Demokrasi liberal lebih bersifat formalistis, demokrasi
Pancasila mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat.
2.
Kapitalisme
Kapitalisme
bila dilihat dari sisi ekonomi diartikan sebagai sistem ekonomi di mana bahan
baku distribusinya secara pribadi dimiliki dan dikembangkan. Sedangkan
bila dilihat dari sisi politik, Kapitalisme adalah sistem sosial berdasarkan
hak asasi manusia. Untuk mendapatkan sistem ekonomi dimana “produksi dan
distribusi dimiliki secara pribadi”, harus mempunyai hak individual dan
terutama hak properti, Milton Friedman cenderung untuk mengfektifkan pasar
bebas (free market), dimana mereka mengklaim promosi kebebasan individu
dan demokrasi. Sedangkan menurut Marx, Kapitalisme adalah hasil karya dari
pasar pekerja (labor-market).
Perkembangan
ekonomi yang pesat di eropa akibat Liberalisme menimbulakan suatu ideologi yang
baru, yang bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan
ciri persaingan dalam pasar bebas. Ideologi ini disebut Kapitalisme.
Sebenarnya bentuk awal dari Kapitalisme adalah Merkantilisme yang
berkembang di eropa dan Timur Tengah pada Abad pertengahan. Pada dasarnya
inti Merkantilisme dan Kapitalisme sama, yaitu untuk mencapai
keuntungan. Namun seiring berjalannya waktu merkantilisme di eropa berpadu
dengan praktek ekonomi yang kemudian disebut Kapitalisme.
Kapitalisme
yang berkembang menyebabkan munculnya negara-negara yang kuat dan kaya,
sehingga berambisi untuk memperluas wilayahnya. Kemudian timbullah suatu
ideologi baru yaitu Kolonialisme. Upaya untuk memperluas wilayah tersebut
berupa klaim atas yang dikuasai dan disusul dengan pemindahan penduduk.
3.
Kolonialisme
Kolonialisme
adalah paham tentang penguasa oleh suatu negara atas daerah / bangsa lain
dengan maksud untuk memperluas negara itu. Faktor penyebab timbulnya
kolonialisme : keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama
dan ideologi, kebanggan atas bangsa yang istimewa, keinginan untuk mencari sumber
kekayaan alam dan tempat pemasaran hasil industrinya.
Tipe-tipe
Kolonialisme adalah :
- Koloni Penduduk : jika terjadi migrasi besar-besaran ke negara asing dan kemudian menjadi tanah air baru. Misalnya Amerika Utara dan Kanada.
- Koloni kelebihan penduduk : seperti koloni-koloni bangsa italia dan jepang.
- Koloni deportasi : tanah koloni yang dikerjakan oleh orang-orang buangan. Misalnya Australia.
- Koloni eksploitasi : daerah jajahan yang dikerjakan hanya untuk mencari keuntukngan. Misalnya Hindia Belanda.
- Koloni sekunder : tanah-tanah koloni yang tidak menguntungkan ibu-negeri, tapi perlu dipertahankan karena kepentingan strategi.